facebook/twitter

Rabu, 26 Juni 2019

Studi Kasus tentang Continual services improvement Pada transportasi Online




SERVIS MANAJEMEN TI
untuk membuat sesuatu terjadi. Hal ini tidak peran sepele, karena perbaikan mungkin berarti signifikan gangguan pola kerja saat ini. Kegiatan peningkatan harus direncanakan dan dijadwalkan pada terus-menerus dan efek mereka dipantau untuk memastikan bahwa perbaikan yang diinginkan tercapai. Idealnya, budaya ‘perbaikan’ akan menjadi tertanam dalam organisasi.
Lingkup
CSI dapat diterapkan di semua tahapan siklus hidup layanan dan alamat tiga bidang utama:
• Kesehatan keseluruhan Manajemen Layanan sebagai disiplin.
• Terus-menerus alignment dari portofolio layanan dengan bisnis saat ini dan masa depan kebutuhan.
• Kematangan memungkinkan proses.
Nilai bisnis
CSI mengakui bahwa nilai menyediakan bisnis dapat menyadari dan diukur dalam cara yang berbeda:
• perbaikan: hasil yang lebih baik bila dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. • Manfaat: keuntungan dicapai melalui perbaikan dilaksanakan.
• Laba atas investasi (ROI): perbedaan antara menyadari keuntungan dan biaya untuk mencapainya. • Nilai investasi (VOI): nilai tambahan yang dibuat oleh perbaikan termasuk non-moneter manfaat dan hasil.
Menerapkan CSI berarti melakukan investasi yang berkelanjutan untuk menciptakan dan memelihara peningkatan pelayanan rencana (SIPs). Nilai yang diharapkan dari investasi adalah komponen kritis dari setiap kasus bisnis, dan CSI menekankan perlunya evaluasi ulang periodik mengikuti pelaksanaan perbaikan oleh:
• memeriksa bahwa manfaat/ROI/VOI dipatuhi oleh perbaikan tertentu;
• mengidentifikasi investasi terbaik dengan memperkirakan manfaat dari inisiatif yang berbeda;
• menilai dampak atau saat ini manfaat dari setiap usulan perubahan dari organisasi strategi struktur atau bisnis, atau perubahan peraturan atau legislatif.
Banyak organisasi secara tradisional sangat miskin di memeriksa bahwa direncanakan manfaat sebenarnya telah disampaikan dalam cara yang dimaksudkan dan karenanya sering senyawa situasi dengan membuat keputusan masa depan pada asumsi bahwa beberapa perubahan yang signifikan dalam nilai telah terjadi.
PRINSIP UTAMA
layanan yang terus-menerus perbaikan pendekatan
pendekatan perbaikan terus-menerus Layanan (Lihat gambar 6.1) dapat diterapkan untuk setiap rencana perbaikan. Pendekatan yang terdiri dari enam langkah: gambar berterusan 6.1 layanan perbaikan pendekatan (sumber: The kabinet kantor ITIL terus-menerus layanan perbaikan ISBN 978-0-113313-08-2)
dl2
(1)Memperjelas visi , dengan mempertimbangkan baik bisnis dan TI visi , misi , tujuan dan sasaran , dan memastikan bahwa setiap orang memiliki kesamaanpemahaman . Visi yang aspiratif dan mewakili keadaan yang diinginkan .
( 2 ) Menilai situasi saat ini dan membentuk dasar dari mana organisasi saat ini . Hal ini dapat menantang dan ada kebutuhan untuk jujur , yang mengapa masukan eksternal dapat berguna .
( 3 ) Tentukan langkah menuju visi berdasarkan prioritas untuk perbaikan danmenetapkan target terukur . Hal ini biasanya tidak mungkin untuk melompat dari mana pun Anda saat ini langsung ke negara diwakili oleh visi .
( 4 ) Dokumen rencana perbaikan , menggunakan layanan dan perbaikan proses teknik .
( 5 ) Memantau prestasi , membuat penggunaan langkah-langkah dan metrik yang tepat seperti yang didefinisikan sebelumnya .
( 6 ) Menjaga momentum dengan memastikan bahwa perbaikan tertanam dan mencari peluang perbaikan lebih lanjut .
MEMBERIKAN PERBAIKAN
menyampaikan perbaikanITIL merekomendasikan bahwa CSI register terus login peluang perbaikan dan mengkategorikan mereka ke dalam kecil , menengah dan besar . Waktu diharapkan untuk melaksanakan setiap kesempatan bersama-sama dengan manfaat yang diharapkan dan terukur juga harus ditunjukkan . Bersama-sama, informasi ini memungkinkan prioritas peluang perbaikan . CSI mendaftar harus diadakan sebagai bagian dari sistem pelayanan manajemen pengetahuan . CSI mendaftar adalah tanggung jawab dan akuntabilitas manajer CSI .Kunci untuk perbaikan sukses adalah pengukuran . CSI pendukung penggunaan industri pendekatan seperti model ‘ – Do – Check-Act Rencana ‘ Deming ( lihat Bab 34 ) dan proses yang dikenal sebagai ‘ proses perbaikan tujuh langkah ‘ ( lihat Bab 32 ) .
sumber: ebook it_service management_2nd
·         PENJELASAN LAIN
Meningkatkan Layanan IT Berkelanjutan (Continual Service Improvement)
Sebagai Tuntutan dari bisnis dan ketergantungannya terhadap layanan IT yang terus berkembang dengan cepat, menjadi vital bagi sebuah organisasi untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan layanan IT dan manajemen proses layanan IT yang menyediakan layanan IT tersebut. Sebuah praktek prokatif peningkatan manajemen layanan secara formal (Continual Service Improvement/ CSI) dibutuhkan untuk memenuhi dan mencapai formulasi layanan yang telah disepakati.
Mengimplementasikan CSI adalah menanamkan perilaku yang baik dan mengarahkan kebiasaan yang baik sampai hal tersebut menjadi cara hidup sehari-sehari. Penyedia layanan IT harus mengembangkang budaya pengukuran yang secara berkelanjutan menguji nilai, kualitas, performan, dan memenuhi layanan sesuai portofolio dan mengimplementasikan inisiatif yang memungkinan terpenuhinya kebutuhan bisnis.
Berikut adalah fakta yang benar :
-Sesuatu yang tidak dapat didefinisikan tidak akan dapat dikontrol
-Sesuatu yang tidak dapat dikontrol tidak akan dapat diukur
-Sesuatu yang tidak dapat diukur maka tidak akan dapat diperbaiki
Selama bertahun-tahun keselarasan antara IT/Bisnis telah menjadi mantra dari kesuksesan manajemen pelayana IT; walaupun secara definisi, aksi untuk menyelaraskan membutuhkan dua entitas yang terpisah dengan tujuan dan objektif yang terpisah yang juga harus diselaraskan.
Pada lingkungan yang kompleks saat ini, menjadi lebih sulit menentukan perbedaan antara layanan IT dan layanan bisnis. Sebagai garis yang kabur, melihat dari keselarasan saja tidaklah jadi cukup; IT harus menjadi bagian yang terintegarsi dengan bisnis. Tidak akan dapat lagi ada organisasi yang terpisah dengan tujuan dan objektif yang berbeda tetapi lebih kepada fungsi operasi bisnis yang terintegrasi karena berfungsinya layanan IT.
Jadi kapan sebaiknya perbaikan dilakukan ? salah satu prinsip kunci dari buku CSI menyebutkan kesempatan untuk perbaikan dapat ditemukan pada setiap tahapan dari daur hidup sebuah layanan. Tidak perlu menunggu sampai sebuah layanan selesai dan dimulainya operasi untuk kegiatan perbaikan. Ukurlah sekarang dan perbaikilah saat ini juga.

Gambar diatas mengilustrasikan daur hidup layanan.
Berikut penjelasannya :
1.Pada tahapan pertama dari manajemen layanan adalah strategi layanan (service strategy), mencakup mendesain tujuan, mengembangkan dan mengimplementasikan manajemen pelayanan baik sebagai kapabilitas organisasi maupun sebagai aset startegik.
2.Tahapan kedua desain layanan (service design), tahapan ini focus pada memastikan bahwa layanan IT yang ditawarkan kepada bisnis memenuhi ojektifitas dari bisnis tersebut.
3.Tahapan ketiga transisi layanan (service transition), tahapan ini focus pada menciptakan jalan yang lancer/ luwes dari mulai tahapan desain dan pengembangan sampai ke operasi.
4.Tahapan terakhir adalah operasi layanan (service operation), pada tahapan ini dilakukan usaha yang keras agar operasi prioritas dapat di kelola dengan efektif, seperti ketersediaan layanan IT untuk bisnis, optimalisasi penggunaan infrastruktur yang tersedia; menyelesaikan isu; dan mengontrol kebutuhan dari layanan.
Menempatkan program CSI akan dapat memperoleh manfaat yang optimal dari infrastuktur IT yang anda miliki. Carilah cara untuk dapat membuat infrastuktur IT lebih efesien, menguntungkan, cost-efektif sehingga IT dapat memberikan nilai bagi bisnis anda. Dan ingatlah, CSI seharusnya menjadi bagian dari setiap tahapan daur hidup layanan yang anda lakukan.









PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan di zaman sekarang yang sudah berbasis online, semua sudah di mudahkan dengan adanya jasa transportasi online. Baik itu dari kendaraan roda 2 hingga kendaraan roda 4, sampai banyak masyarakat yang menjadikannya sebagai mata pencarian sampingan untuk menambah pemasukan agar bisa hidup lebih layak di kerasnya ekonomi ibu kota.

Transportasi Online sendiri mempunyai definisi suatu transportasi (kendaraan) berbasis aplikasi yang digunakan di sebuah smartphone, dan driver diwajibkan untuk bisa mengoperasikan aplikasi tersebut di smartphonenya. Di dalam aplikasi tersebut akan diketahui secara detail tentang jarak, lama pemesanan, harga, nama driver, serta perusahaan pengelolanya.

Kemanan bagi penumpang sudah termasuk terjamin karena seluruh identitas driver sudah diketahui secara pasti, sebab perusahaan pengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan kerjasama kemitraan.

Berikut hal-hal yang dapat diketahui oleh pelanggan saat order jasa transportasi online :
·                     Identitas Pelanggan
·                     Mudah menemukan tukang ojek
·                     Tidak perlu tawar menawar
·                     Bisa menemukan pengendara yang tahu lokasi tujuan
·                     Mengetahui harga secara pasti sebelum berangkat.
·                     Foto pengendara

Sebaliknya jika dari pihak pengendara atau driver, sudah tidak perlu menawarkan kepada pelanggan lagi dengan jasanya cukup mengambil order yang sudah ada jika ada pelanggan yang membutuhkannya.

2. Tujuan Studi Kasus
Pembahasan studi kasus ini dilaksanakan agar banyak pengguna yang menggunakan jasa transportasi online tidak sampai melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan pengelola transportasi online.

Dari wujud studi kasus ini sama sekali tidak bermaksud untuk menjelekkan ataupun yang membuat pihak pengelola transportasi online merasa disalahkan dari sebuah pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan.

ISI LAPORAN

1. Identitas Kasus
Langkah ini dimaksudkan untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala yang terjadi. Dalam kasus ini penulis sudah mengumpulkan beberapa perkiraan yang mengakibatkan terjadinya kasus ini.

1.1 Pengumpulan Data
Nama Jasa Transportasi Online    : Ojek Online "G"
Tempat                                        : Jakarta
Tanggal Kejadian                         : 10 April 2017
Pengaduan                                  : Customer Service

2. Hasil Kejadian
Dalam jasa transportasi online ada beberapa peraturan yang memang tidak boleh sampai dilanggar karena sanksi dari tiap aturannya berbeda-beda.

Untuk kasus saat ini terjadi karena beberapa faktor tentang adanya aktifitas mencurigakan yang diperkirakan oleh pengelola transportasi online tersebut. Untuk studi kasus ini akun yang telah dibuat karena melanggar karena aktivitas mencurigakan sampai dibekukan atau biasa disebut dengan suspend. Dari gambar yang ada diberitahukan akses untuk aplikasi dihentikan berarti tidak boleh digunakan lagi dari data yang telah di daftarkan baik itu email dan nomor hp.



Di dalam sebuah notifikasi juga di cantumkan sebuah link agar pengguna ingin mengajukan naik banding jika tidak melakukan aktivitas mencurigakan tersebut.

Tapi dalam kasus ini teman saya yang telah mengalami kejadian tersebut sebanyak 3x dalam melakukan naik banding tentang akun yang telah di bekukan tapi tidak diterima mungkin terkait hal-hal lain yang hanya pihak pengelola yang mengetahui.

Jika kalian yang mengalami hal serupa dan ingin melakukan naik banding hanya tinggal klik link formulir tersebut. Untuk tampilan dimana kalian akan mengajukan naik banding bisa melihat dibawah ini :

  

Dari gambar yang sudah ada bisa dilihat disitu sudah ada kebijakan-kebijakan yang mengharus pengguna untuk naik banding jika merasa keberatan dengan pembekuan akun. Untuk kolom yang disediakan dibutuhkan Nama, Nomor Telepon, Alamat E-mail yang pernah di daftar kan untuk akun yang telah dibekukan.

Setelah kolom identitas untuk pengguna ada catatan dari pengelola tujuan dari adanya naik banding. dsitu tertulis :

Tujuan Naik Banding dibuat*
Silahkan Jelaskan, alasan pengaktifan ulang Aplikasi G***Taxi, silahkan tambahan rincian pemesanan, nomor telepon dan yang lainnya, yang akan memberi penjelasan lebih lanjut terhadap permohonan anda.
Mungkin jika diterima oleh pihak pengelolanya akan langsung diberitahukan melalui e-mail yang sudah di masukan di kolom naik banding.

Dari kejadian masalah yang sudah berlangsung hampir 70% jarang bisa naik banding dan diharuskan melewati kepada customer service yang sudah tertera dibawah web pengelolanya tersebut. Dari pihak customer service juga bisa di informasikan jika pembekuan tidak hanya dari akun tetapi langsung dari data handphone yang berakibat jika ingin melakukan pembuatan ulang tidak akan bisa.

Ada juga yang menginformasikan dari driver bahwa jika pengguna terkena pembekuan akun langsung terkena dari IMEI nomor telepon yang digunakan jadi harus menggunakan nomor telepon dan juga e-mail baru saat ingin pembuatan ulang.

Hal itu sudah dilakukan tetapi hal ini tidak bisa dilakukan dan informasi yang diberikan dari customer service menggunakan device (perangkat) lain yang belom pernah ter-install aplikasi tersebut.

Penutup
Kesimpulan
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa keamanan yang digunakan oleh transportasi online ini sangat ketat. Tidak hanya untuk pihak driver saja namun juga dari pihak pengguna. Keamanan tingkat tinggi memang sangat bagus untuk mengurangi pihak-pihak yang ingin berbuat curang, namun ini juga dapat berdampak kurang baik untuk pengguna. kenyamanan pengguna akan terganggu. kasihan jika orang yang secara tidak sengaja melakukan pelanggaran di blokir IMEI -nya. 

Jika terus diblokir maka pengguna mau tidak mau harus menggunakan handphone yang lain atau mengganti transportasi onlinenya dengan penyedia layanan yang berbeda. Hal ini bisa berakibat buruk untuk penyedia jasa transportasi online, yaitu dengan berkurangnya pengguna jasa mereka.

Saran & Kritik
Penulis memiliki beberapa kritik dan saran untuk beberapa masalah ini. Berikut ini adalah kritik dan saran dari saya:
·                     Sebaiknya metode keamanan dibuat tidak menyusahkan untuk pengguna
·                     Untuk customer service harus memberikan informasi yang jelas dalam memberikan solusi untuk pengguna. Terkadang customer service juga tidak tahu apa masalah yang terjadi pada pengguna sehingga tidak memberikan jawaban yang memuaskan pengguna
·                     Bagi penyedia layanan jangan hanya memberikan discount untuk pengguna tetapi juga memberikan layanan yang baik
·                     Semakin ditingkatkan layanan dalam mekanisme banding. Menggunakan banding ini merupakan hak dari pengguna. Jadi jangan sampai pengguna tidak dapat menggunakan fasilitas ini



Daftar Pustaka

Sabtu, 27 April 2019

Rangkuman Transisi Layanan, Peningkatan Layanan Berkelanjutan, Oprasional Layanan, Perencanaan Finansial untuk Layanan IT

Transisi Layanan

Tahap ini termasuk persiapan layanan dan proses untuk Live Environment. Ini juga termasuk pengajuan sebelum masuk Live Environment . Setelah tahapan ini, layanan dan proses diberikan kepada pelanggan mereka. Penting untuk menguji semua kemungkinan skenario yang mungkin muncul Live Environment. Ini untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan ketika pelanggan mulai menggunakan layanan. Ketelitian adalah kunci dalam tahap siklus layanan ITIL ini. Proses Service Transition adalah sebagai berikut :
  • Change Management : Memastikan bahwa perubahan dicatat, dievaluasi, terotorisasi, diprioritaskan, direncanakan, diuji, dilaksanakan, didokumentasikan dan direview secara terkendali.
  • Service Asset and Configuration Management / SACM : Menyediakan informasi yang akurat dan kontrol seluruh aset dan hubungan yang membentuk suatu infrastruktur organisasi.
  • Knowledge Management : Untuk memastikan bahwa orang yang tepat telah memiliki pengetahuan yang benar, pada saat yang tepat untuk menyampaikan dan mendukung layanan yang dibutuhkan oleh bisnis.



Peningkatan Layanan Berkelanjutan

layanan dan proses direncanakan, dirancang, dan diimplementasikan berdasarkan target yang ditentukan semula. Manajemen layanan yang lebih baik membutuhkan pemantauan dan pengendalian layanan progresif. Seperti semua tahapan siklus layanan ITIL lainnya, tahap ini terkait dengan tahap Service Strategy. Indikator kinerja utama untuk menentukan apakah layanan berjalan optimal dan pemilik layanan harus memastikan bahwa layanan sesuai dengan target strategis yang terkait dengan layanan IT tertentu. Setelah target dan harapan yang telah  ditentukan terpenuhi, target baru harus ditetapkan dan manajemen layanan harus bertujuan untuk mencapai target-target baru tersebut. Dan peningkatan layanan dan proses yang sedang berlangsung dilakukan dalam lingkup tahap siklus Continual Service Improvement. Proses utama berikut adalah bagian dari tahap ITIL Continual Service Improvement :
  • Service Review : Untuk meninjau layanan bisnis dan layanan infrastruktur secara teratur. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan bila diperlukan, dan untuk mengidentifikasi cara yang lebih ekonomis dalam menyediakan layanan jika memungkinkan.
  • Process Evaluation : Untuk mengevaluasi proses secara teratur. Ini termasuk mengidentifikasi area di mana metrik proses yang ditargetkan tidak tercapai, dan memegang benchmarking, audit, penilaian jatuh tempo dan ulasan berkala.
  • Definition of CSI Initiatives : Untuk menentukan inisiatif spesifik yang ditujukan untuk meningkatkan layanan dan proses, berdasarkan hasil tinjauan layanan dan evaluasi proses. Inisiatif yang dihasilkan adalah inisiatif internal yang dikejar oleh penyedia layanan atas namanya sendiri, atau inisiatif yang memerlukan kerjasama pelanggan.


Oprasional Layanan

 Ketika anda telah mentransisikan layanan dan proses ke Live Environment untuk penggunaan pelanggan, pengelolaan layanan dan proses ini dilakukan dalam tahap Service Operation. Pemilik layanan bertanggung jawab atas kinerja layanan. Dia harus memastikan bahwa pelanggan puas dengan layanannya. Dia harus melaporkan setiap masalah besar ketika muncul. Pada tahap ini, organisasi terikat pada perjanjian tingkat layanan  dengan pelanggan. Jadi pemilik layanan harus memastikan bahwa organisasi mematuhi perjanjian. 
  • Event Management Process : Menghasilkan dan mendeteksi pemberitahuan, sementara pemantauan memeriksa status suatu komponen bahkan ketika tidak ada peristiwa yang terjadi.
  • Incident Management Process : Untuk mengembalikan layanan normal secepat mungkin, dan untuk meminimalkan dampak merugikan pada operasi bisnis.
  • Request Fulfillment Process : Untuk memungkinkan pengguna meminta dan menerima standar layanan, untuk sumber dan memberikan layanan ini, untuk memberikan informasi kepada pengguna dan pelanggan tentang layanan dan prosedur untuk mendapatkan mereka, dan untukmembantu dengan informasi umum, keluhan dan komentar.
  • Access Management Process : Untuk memberikan hak untuk pengguna untuk dapat mengakses layanan atau kelompok layanan, sambal mencegah akses untuk pengguna non‐resmi.
  • Problem Management Process : Untuk mencegah masalah dan akibat dari insiden yang terjadi, untuk menghilangkan insiden berulang dan untuk meminimalkan dampak dari insiden yang tidak dapat dicegah.


Perencanaan Keuangan


Tujuan manajemen keuangan untuk layanan TI adalah untuk mengamankan tingkat pendanaan yang sesuai untuk merancang, mengembangkan, dan memberikan layanan yang memenuhi strategi organisasi. Pada saat yang sama manajemen keuangan untuk layanan TI adalah penjaga gerbang yang memastikan bahwa penyedia layanan tidak berkomitmen untuk layanan yang tidak dapat mereka sediakan. Manajemen keuangan untuk layanan TI mengidentifikasi keseimbangan antara biaya dan kualitas layanan dan menjaga keseimbangan penawaran dan permintaan antara penyedia layanan dan pelanggan mereka. Misalnya, pelanggan meminta penyedia layanan internal untuk menyediakan layanan pada tingkat tertentu. Jika penyedia layanan dapat menghitung investasi awal dan biaya berkelanjutan dari layanan itu, pelanggan dapat memutuskan apakah layanan itu akan memberikan nilai yang cukup untuk menutup biaya. Jika penyedia layanan internal tidak dapat menghitung biaya, maka mereka akan berada di bawah tekanan signifikan untuk memberikan layanan pada tingkat setinggi mungkin. Bagian selanjutnya akan menjelaskan tujuan manajemen keuangan untuk layanan TI.




Daftar Pustaka

Rabu, 10 April 2019

Pengertian, Standar Internasional, Dan Contoh Dari Service Management SI/TI

Pengertian Service Management

     Service Management adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatur jalannya kegiatan pelayanan dari perusahaan untuk konsumen agar dapat berjalan dengan optimal dan se-efisien mungkin, sehingga menciptakan rasa puas di dalam diri konsumen atas pelayanan yang diterimanya.

Sedangkan dalam konteks TI (Teknologi Informasi), Service Management dikenal dengan sebutan ITSM (Information Technology Service Management). ITSM adalah kegiatan yang bertujuan untuk merencanakan, mendesain, menjalankan, dan mengendalikan Teknologi Informasi (TI) layanan yang disediakan perusahaan kepada konsumen agar konsumen puas dengan pelayanan yang disediakan perusahaan, sekaligus meningkatkan efektivitas, efesiensi, serta kinerja perusahaan .

ITSM hanya berfokus pada bagian proses, serta tidak terkait dengan kerangka kerja dan metodologi penanganan masalah. ITSM Juga hanya menangani masalah operasional manajemen TI, dan tidak terlibat dalam pengembangan teknologinya sendiri. ITSM sering disamakan dengan ITIL, meskipun berbagai standar dan kerangka kerja menjadi pedoman untuk ITSM.

Salah satu kerangka kerja (framework) yang dianggap dapat memberikan contoh penerapan ITSM adalah ITIL. ITIL (Information Technology Infrastructure Library) adalah Suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.


STANDAR INTERNASIONAL

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications.



·                     Service Strategy
-       Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
-       Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.
·                     Service Design
-       Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri.
·                     Service Transition
-       Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.
·                     Service Operation
-       Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.
·                     Continual Service Improvement
-       Memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.

Berikut merupakan contoh layanan management sistem informasi yang ada pada ponsel Android :

- M-banking dari BCA




- Aplikasi MyTelkomsel, untuk bisa mengetahui rincian pulsa, kuota, bahkan untuk membeli dengan hanya memilih layanan yang tersedia



- Aplikasi berbasis transportasi, dari GRAB





Dan masih banyak lagi..


Daftar Pustaka


Penjelasan Aplikasi Animasi Blender 3d


TUGAS SOFTSKILL
BLENDER 3D










Nama              ; Eko Aji Saputra
NPM                ; 13114454
Kelas                ; 3ka18
Nama Dosen   ; Diana Ikasari, ST., MMSI





BLENDER 3D

Apa Itu Blender 3d
            Blender 3d merupakan perangkat lunak open source grafika komputer 3d. Aplikasi ini biasa digunakan untuk membuat film animasi, permodelan 3d, aplikasi interaktif, dan permain interaktif 3d. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3d, penteksturan, peyutingan gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi partikel, animasi, penyutingan video, pemahatan digital dan rendering,
            Blender berjalan sama baiknya di platform koputer seperti Linux, Windows, dan Macintosh. Antarmuka menggunakan OpenGL untuk memberikan pengalaman konsisten. Untuk mengkonfirmasi kesesuainnya secara spesifik.

Fungsi Blender
            Blender 3d memiliki fungsi untuk mendukung konsep 3D secara keseluruhan modelong, ragging, animasi, simulasi, rendering, compositing, dan motion tracking, bahkan video editing dan pembuatan game. Pengguna yang telah mahir menggunakan API milik blender yang ditunjukan pada scripting phyon untuk menyesuaikan suatu aplikasi ini dan menulis tools yang telah dikhususkan.

Kelebihan dan Kekurangan Blender 3D
             Dalam sebuah aplikasi pastinya memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Untuk aplikasi blender 3d saya akan memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan aplikasi 3D berikut
-          Kelebihan 
o   Tidak membutuhkan ruang yang banyak
o   Software opensource, jadi dapat dijalankan di oprasi system linux.
o   Tidak berat saat melakukan rendering
o   Dan mudah digunakan

-          Kekurangan
o   Tools yang dimiliki tidak selengkap seperti 3D Max
o   Tampilan cukup membingungkan
o   Semua proses dilakukan dengan manual

Beberapa Hasil Dari Aplikasi Blender 3D
-          Rendering gambar
                 
                        -          Modeling





Dan masih banyak lainnya, termasuk rendering video dan modeling game 3D.

Daftar Pustaka